SELAMAT DATANG Heriyanto, A.Md, S.Kom E-Mail: mr_heriyanto_skom@yahoo.com |
||
|
||
[Home]
[Bios Family] [Kata Mutiara] |
||
“Jalan Pikiran
Manusia Menentukan Arah Kehidupannya Sendiri” (Heriyanto,
A.Md, S.Kom) |
||
|
KISAH-KISAH
NABI MANUSIA BERIBADAH? SIFAT TERCELA & TERPUJI DownLoad Materi Kuliah Dosen Heriyanto, A.Md, S.Kom |
|
|
|
|
SIFAT WIRAUSAHA ISLAMI
Sifat atau karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang
pengusaha yang sesuai dengan ajaran Islam ialah : (Buku Kewirausahaan : Dr.
Buchari Alma April 2003, Penerbit ALFABETA)
1.Sifat Takwa, Tawakal, Zikir dan Syukur
Sifat-sifat di atas harus benar-benar dilaksanakan dalam
kehidupan (praktek bisnis) sehari-hari. Ada jaminan dari Allah bahwa :
barangsiapa yang takwa kepada Allah, maka Allah akan mengadakan baginya jalan
keluar, dan Allah memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.
Tawakal ialah suatu sifat penyerahan diri kepada Allah secara aktif, tidak
cepat menyerah. Adalah sudah
lumrah dalam bisnis mengalami jatuh bangun sebelum bisnis itu berhasil. Dunia
bisnis ini sangat kompleks, persaingan sangat tajam, akan tetapi muncul pula
bisnis baru yang seakan-akan tidak peduli dengan persaingan kiri kanan
tersebut. Disinilah kita perlu tawakal, seperti yang dijaminkan Allah bila kita
tawakal : Allah akan memberi rizki, seperti burung-burung yang keluar sangkar
di pagi hari dan pulang petang dengan perut kenyang (HR.Tirmidzi). Sifat takwa
dan tawakal akan tercermin dalam hubungan manusia muslim dengan Allah seperti
membaca zikir dan bersyukur. Berzikir artinya selalu menyebut asma Allah dalam
hati dengan merendahkan diri dan rasa takut serta tidak mengeraskan suara dalam
segala keadaan, mungkin dalam perjalanan, dalam keadaan duduk, dalam pertemuan
atau rapat, dan sebagainya. Firman Allah menyatakan : Hai orang-orang yang beriman
janganlah harta benda kalian dan anak-anak kalian melalaikan kalian untuk
mengingat Allah. Barangsiapa demikian, mereka itulah orang-orang yang merugi
(QS. Al-Munafiqun : 9)
Selalu ingat kepada Allah
membuat hati kita menjadi tenang, segala usaha dapat dilakukan dengan kepada
dingin dan lancar. Tidak akan ada masalah yang membuat hati dan kepala kita
menjadi panas, tidak stress. Perasaan stress atau rasa tertekan merupakan
sumber penyakit modern yang mahal obatya. Bahkan kadang-kadang malah tidak ada
obatnya. Kecuali mencari ketenangan seperti berlibur ke luar kota, jalan-jalan
di pagi hari. Istirahat di tempat tidur, dll.
Ungkapan rasa syukur
ini dapat dilakukan, baik secara diam-diam dalam hati maupun diucapkan dengan
lisan atau dalam bentuk perbuatan. Semua tindakan bersyukur ini di refleksikan
dalam bentuk mendekatkan diri kepada Allah.
2. Jujur
Dalam suatu
hadis dinyatakan : Kejujuran itu akan membawa ketenangan dan ketidakjujuran
akan menimbulkan keragu-raguan (HR. Tirmidzi). Jujur dalam segala kegiatan
bisnis, menimbang, mengukur, membagi, berjanji, membayar utang, jujur dalam
berhubungan dengan orang lain, akan membuat ketenangan lahir dan batin.
I
3. Niat suci dan ibadah
Bagi seorang
muslim melakukan bisnis adalah dalam rangka ibadah kepada Allah. Demikian pula hasil yang diperoleh
dalam bisnis akan dipergunakan kembali di jalan Allah.
4. Azam dan Bangun Lebih pagi.
Rasulullah
SAW telah mengajarkan kepada kita agar mulai bekerja sejak pagi hari, selesai
solat subuh, jangan kamu tidur, bergeraklah carilah rizki dari rabmu. Para
malaikat akan turun dan membagi rizki sejak terbit fajar sampai terbenam
matahari.
5. Toleransi
Toleransi,
tenggang rasa, tepo seliro, harus dianut oleh orang-orang yang bergerak dalam bidang bisnis.
Dengan demikian tampak orang bisnis itu supel, mudah bergaul, komunikatif,
praktis, tidak banyak teori, fleksibel, pandai melihat situasi dan kondisi,
toleransi terhadap langganan, dan tidak kaku.
6. Berzakat dan Berinfaq
Mengeluarkan
zakat dan infaq harus menjadi budaya Muslim yang bergerak dalam bidang bisnis.
Harta yang dikelola dalamb idang bisnis, laba yang diperoleh, harus disisihkan
sebagian untuk membantu anggota masyarakat yang membutuhkan. Dalam ajaran Islam
sudah jelas bahwa harta yang dizakatkan dan diinfaqkan tidak akan hilang,
melainkan menjadi tabungan kita yang berlipat ganda baik didunia maupun di
akhirat. Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh muslim menyatakan :
Tidaklah
harta itu akan berkurang karena disedekahkan dan Allah tidak akan menambahkan
orang yang suka memberi maaf kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seorang yang suka
merendahkan diri karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatnya.
Dalam sebuah
hadis Qudsi Allah berfirman, yang artinya : Berinfaqlah kamu, niscaya Allah
akan memberi belanja kepadamu (Muttafaq’Alaih).
Al-Qur’an
menyatakan : barang siapa yang takwa kepada Allah, niscaya Allah akan memberi
jalan keluar baginya. Dan Allah memberi rizki dari arah atau sumber yang tidak
disangka-sangka (QS. At-Thalaq:2-3)
7. Silaturahmi
Orang bisnis
seringkali melakukan silaturahmi dengan partner bisnisnya ataupun dengan
langganannya. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam bahwa kita harus selalu
mempererat silaturahmi satu sama lain. Manfaat silaturahmi ini disamping
mempererat ikatan persaudaraan, juga seringkali membuka peluang –peluang bisnis
yang baru. Hadis Nabi menyatakan :
Siapa yang
ingin murah rizkinya dan panjang umurnya, maka hendaklah ia mempererat hubungan
silaturahmi (HR. Bukhari).
Kegitaan
produksi masa kini sudah menggunakan mesin yang serba canggih, tidak dapat
dilakukan oleh orang-orang awam, akan tetapi harus menggunakan manajemen yang
baik. Haruslah seorang wirausaha yang akan mengurusnya, sebab segala sesuatu
urusan akan hancur apabila diurus oleh bukan ahlinya. Seperti dinyatakan dalam
hadist berikut :
Apabila
urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya (HR.
Bukhari).
BERBUAT BAIK DAPAT MENENANGKAN OTAK
DAN MENYEHATKAN BADAN
(Buku Kewirausahaan : Dr. Buchari
Alma April 2003, Penerbit ALFABETA)
Berwirausaha
memberi peluang kepada seseorang untuk banyak-banyak berbuat baik, bukan
sebaliknya. Berbuat baik dalam wirausaha perdagangan misalnya membantu kemudahan
bagi orang yang berbelanja, kemudahan memperoleh alat pemenuhan kebutuhan,
pelayanan cepat, memberi potongan, memuaskan hati konsumen, dan sebagainya.
Perbuatan baik
akan menenangkan otak. Selanjutnya bila otak tenang akan membuat jasmani
menjadi sehat. Banyak berbuat baik, akan sangat menyehatkan bagi sipelaku dan
juga bagi orang yang melihatnya. Lebih jauh lagi mereka yang selalu ingin
berbuat baik dan membantu meringankan penderitaan orang lain, otaknya senang,
tubuhkan akan lebih kebal terhadap penyakit. Jadi ada hubungan antara berbuat
baik dengan kesehatan badan.
Hal tersebut
diungkapkan dalam sebuah buku yang berjudul “The Healing Brain” (Otak yang
menyembuhkan) yang ditulis oleh Robert Ornstein dan Dokter David Sobel, yang
telah memenangkan American Health Award (Majalah Tempo, 25 Juli 1988).
Diungkapkannya
bahwa fungsi otak yang utama bukan untuk berfikir, tetapi untuk mengendalikan
system kesehatan tubuh. Menurutnya vitalitas otak dalam menjaga kesehatan
ternyata banyak bergantung pada frekuensi perbuatan baik. Manusia adalah
makhluk social, bergaul, bermuamalah, bekerjasama, tolong menolong, dan
kegiatan komunikasi dengan orang lain adalah sebuah aspek kerja otak yang
paling utama.
Berbuat baik adalah
keadaan yang paling intens dalam hubungan dengan orang lain, terbukti efektif
dalam menjaga keseimbangan otak. Keadaan seimbang ini diperlukan untuk mengontrol
kesehatan tubuh. Pandangan-pandangan yang diungkapkan dalam buku tersebut bukan
tidak beralasan, tetapi mereka beranjak dari hasil penelitian, antara lain
penelitian terhadap para pekerja di bidang social, ternyata mempunyai kondisi
kesehatan lebih baik dari rata-rata dan harapan hidup lebih tinggi. Penelitian
selama 9 tahun terhadap orang-orang yang suka hidup menyendiri, tidak kawin,
tidak bergaul, persentase mereka lebih besar terserang penyakit berat dan angka
kematiannya ada dua setengah kali lebih tinggi dari kelompok orang-orang normal.
Altruisme atau perilaku
yang mengutamakan membantu kepentingan orang lain, dapat meringankan tubuh dari
perasaan stress berlebihan. Perbuatan baik menimbulkan rasa bahagia diri, dan
ini akan merangsang pembentukan zat antibody dalam system kekebalan tubuh.
Sebuah percobaan yang dilakukan David Mc Clelland meminta sejumlah pemuda
menonton film tentang upaya pekerjaa social menolong orang miskin di Calcutta,
India. Kadar darah responden di tes dua kali, sebelum dan sesudah menonton
film. Ternyata setelah menonton kadar “Immunoglubulin A” yaitu salah satu zat
antibody mengalami kenaikan yang sangat berarti. Kenaikan zat ini terjadi hanya
dengan menonton orang lain berbuat baik, apalagi jika perbuatan baik itu kita
lakukan sendiri.
Di dalam Islam sudah
seringkali dianjurkan untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan. Mungkin
anjuran ini belum diketahui betul apa maknanya. Apa yang terjadi dibalik
anjuran tersebut. Apakah hanya sekedar kita membantu orang lain yang kesusahan,
kita meringankan beban orang lain ? Rupanya pekerjaan berbuat baik akan
menenangkan otak. Otak tenang dan sehat akan merangsang pembentukan zat
antibody dalam darah, dan akan meningkatkan kekebalan tubuh.
Di dalam dunia
bisnis, banyak muncul pikiran tidak tenang, stress makin meningkat dan terjadi
setiap saat, ini terjadi karena ada pola usaha yang tidak benar, ada
pikiran-pikiran jahat, sangat agresif dalam persaingan, ingin menjatuhkan
pesaing, sering marah, ingin menang sendiri, ini adalah penyebab-penyebab yang berujung
pada munculnya berbagai penyakit. Obat yang paling utama ialah selalu berbuat
baik, dekat dengan Allah, bagaimanapun sibuknya kita berbisnis.
Simaklah berbagai
ajaran melalui hadis dan Al-Quran yang menyuruh kita agar mempermudah urusan
orang lain, apalagi bila kita memiliki posisi kunci, decision maker, atau kapan
saja kita dapat membantu, jangan mempersulit hal-hal yang mudah.
Anjuran agar
membuat kemudahan dan jangan mempersulit atau menggelisahkan orang lain dapat
kita renungkan dari hadis berikut : yang artinya :
“Hadis Abi Musa dan Mu’adz dari Sa’id bin Abu Burdah dari
ayahnya berkata: nabi telah mengutus neneknya yaitu Abu Musa dan Mu’adz ke
Yaman maka Nabi berpesan : “Ringankan atau mudahkanlah, jangan mempersukar,
gembirakanlah jangan menggusarkan dan saling mengalahkan diantaramu (HR.
Bukhari)
Saling mengalahkan
dalam hadis ini jangan berisi tegang dan saling toleransi, dan saling memberi
dan saling memudahkan orang lain.
Hadis dari Anas
dari Nabi SAW : Nabi bersabda :” Ringankanlah (dakwahmu) dan jangan mempersukar
dan gembirakan (pengikutmu) dan jangan kamu gusarkan (jangan membuat orang lain
gelisah). (HR. Bukhari)
Perilaku mau memudahkan
dan membantu urusan orang lain berlaku dalam segala kehidupan, apakah kita
sebagai guru, pedagang, pegawai bawahan, atasan, sopir, polisi, pelajar dll.
Jangan katakana besok apa yang dapat kita Bantu dan
selesaikan sekarang.